Ketepatan Waktu dalam Penetapan APBD oleh Kepala Daerah: Peran Siklus Politik

Main Article Content

Bravasta Ananta Hartandi Vid Adrison

Abstract

Biaya politik menjadi pertimbangan kepala daerah setiap ada pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (pilkada). Kepala daerah akan menanggung biaya politik yang tinggi ketika terlambat menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Masyarakat tidak menyukai adanya keterlambatan dalam penetapan APBD karena berdampak negatif terhadap penyediaan layanan publik. Penelitian ini menggunakan data disagregat karakteristik daerah berupa data keuangan daerah dan luas daerah serta waktu pelaksanaan pilkada di 508 kota/kabupaten pada kurun waktu tahun 2014-2020. Data panel yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis menggunakan regresi logistik biner. Penelitian ini membuktikan bahwa pelaksanaan pilkada berkorelasi positif dengan ketepatan waktu dalam penetapan APBD. Probabilitas penetapan APBD secara tepat waktu lebih besar ketika terdapat pelaksanaan pilkada. Selain itu, faktor lain yang meliputi rata-rata persentase anggaran bantuan sosial terhadap total rencana belanja, kemandirian fiskal daerah serta kebijakan alokasi hibah saat pelaksanaan pilkada juga berkorelasi dengan ketepatan waktu dalam penetapan APBD.

Article Details

How to Cite
Hartandi, B., & Adrison, V. (2022). Ketepatan Waktu dalam Penetapan APBD oleh Kepala Daerah: Peran Siklus Politik. Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 7(3), 271-286. https://doi.org/https://doi.org/10.33105/itrev.v7i3.436
Section
Articles

References

Abdullah, S. (2012). Perilaku oportunistik legislatif dalam penganggaran daerah: Bukti empiris atas aplikasi agency theory di sektor publik. SSRN Electronic Journal, (April). https://doi.org/10.2139/ssrn.1709142
Andersen, L., Lassen, D. D., & Nielsen, L. H. (2010). Fiscal governance and electoral accountability : Evidence from late budgets. Political Science.
Andersen, L., Lassen, D. D., & Nielsen, L. H. (2012). Late budgets. American Economic Journal : Economic Policy, 4(4). 1-40.
Aspinall, E., & As’ad, M. U. (2016). Understanding family politics: Successes and failures of political dynasties in regional Indonesia. South East Asia Research, 24(3), 420–435. https://doi.org/10.1177/0967828X16659571
Asri, I. G. A. W., Bendesa, I. K. G., Saskara, I. A. N. (2016). Determinan disharmoni KUA-PPAS terhadap APBD di Kabupaten Tabanan. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 5.4, 957–982.
Bahl, R. (1999). Fiscal decentralization as development policy. Public Budgeting and Financeance, 59–74.
Balaguer-Coll, M.T., Brun-Martos, M.I., Forte, A., Tortosa-Ausina, E. (2015). Local governments' re-election and its determinants: New evidence based on a bayesian approach. European Journal of Political and Economy, 39, 94–108. https://doi.org/10.1016/j.ejpoleco.2015.04.004
Bastian, I. (2016). Keterlambatan APBD dalam analisis siklus. Riset Akuntansi dan Keuangan Indonesia, 7(2), 115–130. https://doi.org/10.23917/reaksi.v7i2.2611
Berenschot, Ward. (2018). The political economy of clientelism: A comparative study of Indonesia’s patronage democracy. Comparative Political Studies, 51(12), 1563-1593.
Chortareas, G., Logothetis, V., & Papandreou, A. A. (2016). Political budget cycles and reelection prospects in greece’s municipalities. European Journal of Political Economy, 43, 1–13. https://doi.org/10.1016/j.ejpoleco.2016.02.001
Cummins, J. (2012). An empirical analysis of california budget gridlock. State Politics and Policy Quarterly, 12(1), 23–42. https://doi.org/10.1177/1532440011433592
Downs, A. (1957). An economic theory of political action in a democracy. Journal of Political Economy, 65(2), 135–150.
Gonschorek, G. J., & Schulze, G. G. (2018). Continuity or change?: Indonesia’s intergovernmental fiscal transfer system under Jokowi. Journal of Southeast Asian Economies, 35(2), 143–164. https://doi.org/10.1355/ae35-2c
Grillos, T. (2017). Participatory budgeting and the poor: tracing bias in a multi-staged process in Solo, Indonesia. World Development, 96, 343–358. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2017.03.019
Hicks, W. D. (2015). Partisan competition and the efficiency of lawmaking in American State Legislatures , 1991- 2009. American Politics Research, 43(5).
https://doi.org/10.1177/1532673X14564388
Hill, Hal., & Vidyattama, Y. (2016). Regional development dynamics in Indonesia before and after the ‘Big Bang’decentralization. The Singapore Economic Review, 61(02).
Kementerian Keuangan. (2020). Data keuangan daerah 2014-2020. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Jakarta.
Kis-Katos, K., & Schulze, G. G. (2014). Administrative overspending in Indonesian districts: The role of local politics. World Development, 59, 166–83. https://doi.org/10.1016/j.worlddev.2014.01.008
Klarner, C., Muckler, M., & Phillips, J. (2010). The causes of fiscal stalemate. SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.1660494
Komisi Pemilihan Umum. (2020). Info pemilu – pilkada. Jakarta.
Lindawati, S., & Adhi, S. (2017). Faktor-faktor yang melatarbelakangi keterlambatan penetapan anggaran dan belanja daerah (APBD) di Kabupaten Blora Tahun 2014. Journal of Politic and Government Studies, 6(03), 211–220.
Muhtadi, Burhanuddin. (2019). Vote buying in indonesia: The mechanics of electoral bribery. Singapore: Palgrave Macmillan.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Daerah Perwakilan Rakyat Daerah.
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2019 tentang Pendanaan Kegiatan Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemda.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia (Permendagri) Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pemerintah Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) Nomor 231/PMK.07/2020 tentang Tata Cara Penyampaian Informasi Keuangan Daerah, Laporan Data Bulanan dan Laporan Pemda Lainnya.
Prianto, B. (2016). Partai politik, fenomena dinasti politik dalam pemilihan kepala daerah, dan desentralisasi. Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 1(2). https://doi.org/10.26905/pjiap.v1i2.436
Purbadharmaja, I. B. P., Maryunani, I. B. P., Ananda, C. F., & Santoso, D. B. (2019). The implications of fiscal decentralization and budget governance on economic capacity and community welfare. Foresight, 21(2), 227–249.
https://doi.org/10.1108/FS-05-2018-0052
Ristian, A. (2016). Demokrasi dan kekuasaan politik calon incumbent. Jurnal Ilmu Pemerintahan: Kajian Ilmu Pemerintahan dan Politik Daerah, 1(1), 189-202.
Rizkiah, F., & Setiawan, D. (2017). Political budget cycles in municipalities: Evidence from Indonesia. International Journal of Business and Society, 18(3), 533-546.
Savitri, K. A. A., Dewantara, M. A., Darmayanti, N. L. P. A., Dewi, K. Y. K., & Sari, N. K. C. P. (2019). Analisis faktor penyebab dan akibat dari ketidaktepatan waktu penyusunan anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Buleleng Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Akuntansi Dan Humanika, 9(1), 59–71. https://doi.org/10.23887/jinah.v9i1.19939
Shah, Anwar. (2007). Introduction: Principles of fiscal federalism. Forum of Federation.
Sjahrir, B. S., Kis-Katos, K., & Schulze, G. G. (2013). Political budget cycles in Indonesia at the district level. Economics Letters, 120(2), 342–345. https://doi.org/10.1016/j.econlet.2013.05.007
Subechan, Hanafi, I., & Haryono, B. S. (2014). Analisis faktor-faktor penyebab keterlambatan penetapan APBD Kabupaten Kudus. Wacana, 17(1), 1–12.
Sugiarsih, I., & Djamaluddin, S. (2020). Pengaruh kompetisi politik terhadap peluang keterlambatan penetapan APBD. Jurnal Ekonomi, 23(2), 67–83. https://doi.org/10.47896/je.v23i2.181
Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemda.
Veiga, L. G., & Veiga, F. J. (2007). Political business cycles at the municipal level. Public Choice, 131(1–2), 45–64. https://doi.org/10.1007/s11127-006-9104-2
Vidyattama, Y., Sugiyarto, S., & Sutiyono, W. (2020). Budget delay: Between local capacity, bargaining or political interaction in three study cases. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 58(1), 1–36. https://doi.org/10.1080/00074918.2020.1812515
Weingast, Barry R. (2014). Second generation fiscal federalism: Political aspects of decentralization and economic development. World Development, 53, 14-25.