Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efektivitas Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Kasus pada Satuan Kerja di Wilayah Kerja KPPN Jakarta II)

Main Article Content

Diapinar Reza Rizaldi

Abstract

This research investigates the effect of factors in Shah Model, namely capability, authority and acceptance level, against the effectiveness of the implementation of performance-based budgeting for the Spending Unit (Satker) under the working area of the Treasury Office (KPPN) Jakarta II. These three factors consist of nine variables, namely performance assessment ability, human resources ability, technical skills ability, legal aspects authority, job procedural authority, organizational authority, political acceptance, administrative acceptance and motivational acceptance. This study uses multiple linear regression to analyze the data, with purposive sampling method. The result of hypothesis testing shows that the variables of human resources ability, legal aspects authority, organizational ability and political acceptance have a positive effect on the effectiveness of implementation of performance-based budgeting on Spending Units under the working area of KPPN Jakarta II.


Abstrak                     


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor-faktor dalam konsep Shah Model, yaitu faktor kemampuan, otoritas, dan dukungan terhadap efektivitas penerapan anggaran berbasis kinerja pada satuan kerja lingkup KPPN Jakarta II. Ketiga faktor tersebut dijabarkan menjadi sembilan variabel yang meliputi kemampuan penilaian kinerja, kemampuan sumber daya manusia, kemampuan teknis, otoritas hukum, otoritas prosedural, otoritas organisasi, dukungan politis, dukungan administratif dan dukungan motivasi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari pengujian hipotesis tersebut menunjukkan bahwa variabel kemampuan sumber daya manusia, otoritas hukum, otoritas organisasi dan dukungan politis berpengaruh positif terhadap efektivitas penerapan anggaran berbasis kinerja pada satuan kerja di wilayah kerja KPPN Jakarta II.

Article Details

How to Cite
Rizaldi, D. (2016). Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Efektivitas Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Kasus pada Satuan Kerja di Wilayah Kerja KPPN Jakarta II). Indonesian Treasury Review: Jurnal Perbendaharaan, Keuangan Negara Dan Kebijakan Publik, 1(3), 85-104. https://doi.org/https://doi.org/10.33105/itrev.v1i3.43
Section
Articles

References

Achyani, Fatcan dan Bayu T. Cahya. (2011). Analisis Aspek Rasional dalam Penganggaran Publik Terhadap Efektivitas Pengimplementasian Anggaran Berbasis Kinerja pada Pemerintah Kota Surakarta. Maksimum, Vol. 1, No. 2.

Amjadi, Hussein, et al. (2015). Investigating Obstacles of Implantation of Operational Fund Budgeting (Budgeting Based on Performance) in Administrative Organizations of North Khorasan Province Using the Shah Model. J. Appl. Environ. Biol. Sci, Vol 4.

Andrews, Matthew. (2004). Authority, Acceptance, Ability and Performance Based Budgeting Reforms. The International Journal of Public Sector Management.

Andriani, Wiwik dan Ermataty Hatta. (2012). Analisis Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja pada Pemerintah Pusat (Studi pada Politeknik Negeri Padang). Jurnal Akuntansi & Manajemen, Vol. 7, No. 2.

Asikin, Decky F. (2014). Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan). Skripsi. Makassar: Universitas Hassanudin.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. (2005). Pedoman Penyusunan Anggaran Berbasis Kinerja (Revisi). Jakarta.

Cahya, Bayu T. (2009). Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja: Ditinjau dari Pengaruh Sumber Daya, Informasi, Orientasi Tujuan dan Pengukuran Kinerja sebagai Aspek Rasional (Survei pada Pemerintah Kota Surakarta). Rangkuman Tesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Cipta, Hendra. (2011). Analisis Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting) pada Pemerintah Daerah (Studi Eksploratif Pada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar). Padang: Universitas Andalas.

Departemen Keuangan Republik Indonesia dan Bappenas. (2009). Pedoman Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja. Buku 2. Jakarta.

Fitri, Syarifah M., et al. (2013). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komitmen Organisasi, Kualitas Sumber Daya, Reward, dan Punishment Terhadap Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Empirik pada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat). Jurnal Dinamika Akuntansi, Vol. 5, No. 2.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hermawan, Eri. (2011). Analisis Penerapan Sistem Anggaran Berbasis Kinerja di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan-Sekretariat Negara RI. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia.

Izzaty, Khairina N. (2011). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja Badan Layanan Umum (Studi pada BLU Universitas Diponegoro Semarang). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.

Joyce, Philip G. dan Susan Sieg. (2000). Using Performance Information for Budgeting: Clarifying the Framework and Investigation Recent State Experience. Working paper.

Kuncoro, Mudrajad. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi; Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis? Edisi 4. Yogyakarta: Erlangga.

Madjid, Noor C. dan Hasan Ashari. (2013). Analisis Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja (Studi Kasus pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan). Kajian Akademis BPPK. Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Melkers, Julia dan Katherine Willoughby. (2001). Budgeters' Views of State Performance-Budgeting Systems: Distinctions across Branches. Public Administration Review.

Moradi, J, H. Valipour, dan A.R. Mansoorabadi. (2012). Assessing Shah Model Performance-Based Budgeting (PBB) Possibility, Case Study: Shiraz Municipality. Research Journal of Applied Sciences, Engineering and Technology, Vol 6, No.1.

Naseri, Ahmad, et al. (2014). Identification of Obstacles in Establishing The Performance-Based Budgeting System in Medical Sciences Universities of Iran Using The Shah Model. Indian Journal of Fundamental and Applied Life Sciences, Vol. 5.

Rahayu, Sri, et al. (2007). Studi Fenomenologis Terhadap Proses Penyusunan Anggaran Daerah-Bukti Empiris dari Satu Satuan Kerja Perangkat Daerah di Provinsi Jambi. Malang: Universitas Brawijaya.

Republik Indonesia. Nota Keuangan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2015.

Robinson, Marc dan Duncan Last. (2009). A Basic Model of Performance-Based Budgeting. Washington, DC: International Monetary Fund.

Sancoko, Bambang, et al. (2008). Kajian Terhadap Penerapan Penganggaran Berbasis Kinerja di Indonesia. Jakarta: Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Sembiring, Benar B. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris di Pemerintah Kabupaten Karo). Tesis. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Shah, Anwar. (1998). Balance, Accountability, and Responsiveness: Lessons about Decentralization. Policy Research Working Paper.

Silalahi, Sem P. (2012). Pengaruh Anggaran Berbasis Kinerja, Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, dan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Penilaian Satuan Kerja Perangkat Daerah (Studi Pemerintahan Di Kota Dumai). Jurnal Ekonomi. Vol. 20, No. 3.

Sriharioto dan Ratna Wardhani. (2012). Good Governance, Kompetensi dan Persepsi Keberhasilan Pelaksanaan Penganggaran Berbasis Kinerja Satuan Kerja Kementerian/ Lembaga. Working Paper.

Sugiyono. (2014). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.



Suhardjanto, Djoko dan Bayu T. Cahya. (2008). Persepsi Pejabat Pengguna Anggaran Terhadap Efektivitas Implementasi Anggaran Berbasis Kinerja Ditinjau dari Aspek Rasional (Survei pada Pemerintah Kota Surakarta). Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 12, No. 2.

Sujarweni, Wiratna. (2015). SPSS untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Wahyuni, Trisacti. (2007). Penganggaran Berbasis Kinerja pada Kementerian/ Lembaga: Masih Harus Banyak Berbenah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.